SubhanAllah aku dari tiada, sekarang ada itu juga hanya sebentar, kembali lagi tiada. Aku berasal dari ayah ibu, kakek nenek, ujung ujungnya bani Adam, dan nabi Adam dari tanah, sekarang diatas tanah, semua yg kulihat dari tanah, tidak lama lagi aku pun masuk ke dalam tanah.
Aku calon bangkai, aku akan masuk ruang sunyi senyap berbantal tanah, kepala utara, kaki selatan miring ke kiblat. Belatung, cacing, bau busuk menyerengai dalam daging tulang yg selalu kurawat saat hidup. Semoga Allah menjadikan kuburan kita Taman SyurgaNya...aamiin.
Astagfirullah inilah yg membuat aku terus menerus mohon ampunan Allah, inilah yg membuatku semangat beribadah, ni'mat dalam sholat, bahagia berlama lama sujud dipenghujung malam menangis rasa takut akan murka adzabNya, rasa rindu berjumpa dgNya, ridho dan SyurgaNya.
Inilah energi amal sholehku, da'wahku, mencari rizki halal, shilaturrahm, sayang pada keluarga, sayang pada semua apalagi yg papa hatta yg tertindas. Sibukku terus memperbaik diri ini, bagaimana mungkin membahas aib orang lain, aib diri saja seabrek abrek. Rasanya jasad ini tidak mampu mengimbangi gelora ruh hati yg terus berjibaku menujuNya.
Kapan lagi?! Waktu dunia ini terlalu sebentar untuk mengumpulkan bekal hidup selama lama. Sebentar tetapi menentukan keadaan di Akhirat kelak. Dunia bukan untuk main main apalagi ma'siyat, umurku tidak sepanjang perjuanganku.
Sementara dosaku yg banyak, ilmuku yg kurang membuat waktu hidup ini semakin sebentar. Orangtua, anak anakku, istri istriku, anak anak yatim piatuku, anak anak santriku, keluargaku, guru guruku, para sahabatku, jamaah zikir, juga kalian sahabat FBku, Palestina, Afghan, Irak, Suriah, Yaman, Mesir, Afrika Tengah, Uighur China, Khasmir, Rohingya, Patani, Moro dan seluruh umat, juga negeri ini masuk merengut hati pikiranku, karena aku sayang semua, cinta semua krn Allah. Rasanya tidak disebut doa, kecuali mereka semua bagian doaku.
Aku ingin semua damai dalam naungan SyariatNya dan hidup bahagia dalam Sunnah NabiNya. Air mataku terus mengalir dalam oase ini, "Ya Allah ampunilah arifin ini, dan semua kami, ya Allah berkahilah sisa sisa umur kami...aamiin.
Jangan lupa sebelum rehat malam ini berwudhu, berdoa, berzikir, dan berazam sholat malam duhai sahabat sholehku.
Dan jangan lupa SELALU SERTAKAN DOA untuk para mujahidin, kaum muslimiin tertindas dan keberkahan negeri kita.
0 Response to "Oase Hatiku - KH. Arifin Ilham"
Posting Komentar