ku pengen loh makan yang organik aja, tapi mahal.
Kenapa bisa mahal gitu sih, kan tinggal ditabur aja trus tumbuh sendiri?
Organik kan gak pake apa-apaan...kenapa jadi lebih mahal dari yang pake pupuk+pestisida?
Itulah kira-kira model pertanyaan yang saya terima selama saya promote makanan dan hidup organik. Serius nih, dulu saya mikirnya sama gitu juga. Sampai saya justru diajarin sama petani-petani yang sabarnya luar biasa. Berikut beberapa yang bisa saya ceritakan apa, kenapa, dan gimana pertanian organik itu:
1. Sebetulnya pertanian organik tuh justru perlu kerja lebih besar. Bayangin aja, buat nyabutin rumput liar, gak poleh pake obat-obatan, harus tangan petani sendiri yang kerja. Jumlah jam kerja yang dilakukan petani jadi banyak, karena pertanian organik tuh bukan “gak pake apa-apa” atau gak juga “tinggal nunggu numbuh aja” lhooo. Asli semua ditungguin, dijagain, dikasih nutrisi justru dengan bahan-bahan yang dibikin sama petaninya, alias bukan dibikinin pabrik
2. Otomatis nih, apa-apa yang dibikin pabrik bakal “tinggal pakai” sementara yang diproses lagi sama petani perlu investasi waktu lebih kaannn.
3. Di pertanian organik, memang gak dijagain sama obat (sesungguhnya adalah racun) anti hama, sehingga resiko gagal panen di petani lebih tinggi.
4. Belum lagi nih, pertanian yang rantainya panjaaaaaang... dari petani ketemu tengkulak, ketemu pengepul, ketemu si A, si B, sampe ketemu supermarket....jadi harus ada nutrisi (sesungguhnya adalah dopping dan pengawet) supaya si tanaman tahan lama di jalan. Sehingga tidak ada resiko gagal jual juga. Sementara pertanian organik? Resiko sayur/buah rusak harus ditanggung petani juga..hiks
5. Terus soal kemasan, pengemasan hasil pertanian organik gak bisa asal plastik atau kertas seadanya. Kemasan ini juga judulnya “ada harga ada rupa”.
Pengalaman saya nih interaksi dengan petani di Jogja, Solo (karangpandan), Bekasi, Jakarta, sampai ke Petani Lavender di Victoria, Australia, mereka adalah orang-orang yang sanggup sabaaaar menghadapi berbagai pertanyaan seperti diatas itu. Gak asal nanem-petik-jual. Tapi proses sabar mengawasi pertanian dari berbagai hama, menjaga kelembaban tanah, memulyakan tanah itu sendiri, sama sekali tidak sederhana.
Kami nih di Bazaar Organik Said Naum , menginisiasi farmer’s market, supaya petani, dan konsumen, berkesempatan dapat bertemu langsung, belanja produk pangan yang terbaik dengan harga yang terbaik juga. Kapan-kapan lanjut ya #whyorganic nya
Bazaar Organik Said Naum jln Kyai Haji Mas Mansur no 25, Tanah Abang.
jalan kaki aja dari PAsar Tanah Abang (blok B dan Blok A) atau dari Thamrin City
0 Response to "Bazar Organik Said Na'um.....Bazar Pertanian Organik di Tengah Kota Jakarta yang padat....."
Posting Komentar